KEHARMONISAN MASYARAKAT DESA PANCASILA SEBAGAI PERWUJUDAN BENTUK CINTA RELASIONAL AKU DAN LIYAN

Authors

  • Azza Abidatin Bettaliyah Universitas Islam Lamongan

DOI:

https://doi.org/10.23960/metakom.v6i1.170

Keywords:

Desa Pancasila; Cinta Relasional; Rasionalitas; Aku; Liyan

Abstract

Artikel ini membahas perwujudan bentuk cinta relasional Aku dan Liyan dari kerukunan masyarakat Desa Pancasila yang merupakan julukan yang diberikan kepada Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Masyarakat desa ini memeluk tiga agama (agama Islam, Kristen dan Hindu). Julukan Desa Pancasila diberikan karena masyarakat desa ini hidup berdampingan secara harmonis. Cinta relasional Aku dan Liyan terdapat pada sub bab pada buku berjudul “Relasionalitas Filsafat Fondasi Interpretasi: Aku, Teks, Liyan, Fenomen” karya dari Romo Armada Riyanto CM dan akan didiskripsikan melalui keharmonisan masyarakat desa Pancasila sebagai tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Artikel ini menyimpulkan bahwa Aku dalam buku tersebut diartikan sebagai warga Desa Balun, dan Liyan adalah warga desa Balun lainnya. Cinta relasional Aku dan Liyan diwujudkan melalui cinta kepada sesama masyarakat Desa Balun meskipun berbeda agama. Di desa Balun siapapun yang  tidak melakukan apa yang semestinya dilakukan akan diliputi perasaan bersalah karena ketidakpatuhan tersebut bukan termasuk dari Cinta. Kerukunan yang terjadi di Desa Balun dirasa menjadi sebuah perwujudan kepada cinta kepada Tuhan dan kepada manusia yang setiap hari ditemui dan melakukan interaksi.

Published

2022-04-08

How to Cite

Bettaliyah, A. A. (2022). KEHARMONISAN MASYARAKAT DESA PANCASILA SEBAGAI PERWUJUDAN BENTUK CINTA RELASIONAL AKU DAN LIYAN. Metakom, 6(1). https://doi.org/10.23960/metakom.v6i1.170