REFLEKSI 24 TAHUN REFORMASI: MENIMBANG GERAKAN MAHASISWA TERHADAP KORUPSI KEPALA DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.23960/metakom.v6i2.270Keywords:
Gerakan Mahasiswa, Korupsi, Kepimpinan DaerahAbstract
Masifnya kasus korupsi kepala daerah di Provinsi Lampung telah mengancam krisis integritas kepemimpinan daerah dan merugikan banyak pihak. Berdasarkan hasil observasi data sekunder menunjukkan sejak tahun 2016, sebanyak lima kepala daerah di Provinsi Lampung telah terjerat OTT KPK. Sejatinya berbagai upaya pencegahan telah dilakukan oleh stakeholder terkait dalam menekan maraknya korupsi, namun demikian faktanya masih terdapat problem dan kendala, baik dalam penegakan hukum hingga penyalahgunaan wewenang.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melihat realitas gerakan mahasiswa di provinsi lampung terhadap praktik korupsi kepala daerah yang massif terjadi di Provinsi Lampung. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengambil informan dari sejumlah elit mahasiswa yang aktif dalam keorganisasian internal kampus seperti HMJ Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung, BEM Sekolah Tinggi Agama Islam YASBA Kalianda, BEM Universitas Tulang Bawang (UTB) Senat Mahasiswa UIN Radin Intan Lampung, serta Akademisi FISIP Universitas Lampung. Hasil Penelitian menunjukkan mahasiswa sangat menentang adanya korupsi yang dilakukan oleh kepala daerah. Namun demikian mahasiswa terjebak dengan kondisi personal dan akademis sehingga fungsi kontrol mahasiswa lemah. Pada Akhirnya Gerakan Mahasiswa saat ini belum memberikan dampak signifikan terhadap kasus korupsi yang ada di Provinsi Lampung