Ilkom Unila Gelar Kuliah Tamu Bahas Tuntas Artificial Intellegence

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) sukses menggelar kuliah tamu dengan mengusung tema yang relevan di era digital, yaitu “Ilmu Pengetahuan, Artificial Intelligence (AI) , dan Persoalan Pemanfaatannya.” Acara ini berlangsung pada Kamis, 12 September 2024, bertempat di Gedung B.3.1 FISIP Unila dan menghadirkan pakar komunikasi digital, Firman Kurniawan, sebagai pembicara utama.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Dedy Hermawan, S.Sos., M.Si., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya memahami topik ini di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

“AI menjadi tema yang krusial di era yang penuh dengan ketidak pastian, terutama dalam menghadapi perkembangan terbaru, tantangan etis, dan penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Dedy.

Dalam presentasinya, Dr. Firman Kurniawan menjelaskan bahwa AI kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, mulai dari aplikasi di ponsel hingga algoritma yang mengendalikan konten di media sosial.

“AI adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, teknologi ini memberikan peluang besar dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Namun, di sisi lain, AI menimbulkan tantangan besar, seperti ancaman terhadap privasi dan potensi pengurangan lapangan kerja,” tegas Dr. Firman.

Ia juga menyoroti manfaat AI di sektor pendidikan, yang meliputi peningkatan akses pendidikan global dan efisiensi waktu. Namun, tantangan seperti plagiarisme, integritas akademik, privasi data, dan bias tetap menjadi isu yang perlu diatasi.

“AI dapat diterapkan dalam pembelajaran personal melalui chatbot dan expert system, namun kita harus tetap kritis terhadap implikasi etisnya,” tambahnya.

Dr. Firman mengajak mahasiswa untuk tidak melihat AI sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang besar untuk meningkatkan inovasi dan efisiensi, khususnya di bidang komunikasi.

“Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, AI dapat menggantikan banyak pekerjaan kreatif, tetapi jangan pesimis. Meskipun 85 juta jenis pekerjaan konvensional diperkirakan akan hilang pada 2025, teknologi ini juga akan menciptakan peluang baru yang harus kita usahakan dan kembangkan.”

Elsa, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, memberikan tanggapan positif terkait kuliah tamu ini.

“Topiknya sangat menarik dan relevan, tidak membosankan. Saya jadi paham bahwa kita harus selangkah lebih maju dari teknologi, bukannya menolaknya, tetapi mencari keseimbangan,” tuturnya.

Melalui kuliah tamu ini, FISIP Unila sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang perkembangan teknologi dan tantangan kontemporer. Dengan semakin pesatnya perkembangan AI, diharapkan mahasiswa FISIP Unila dapat lebih siap menghadapi tantangan ini secara kritis dan bijaksana di masa mendatang.